STRESSOR DAN MEKANISME KOPING PADA LANJUT USIA

STRESSOR DAN MEKANISME KOPING PADA LANJUT USIA

Jumat, 18 November 2011

DIABETES MELLITUS





I.               PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal penyakit yang ditandai dengan sering kencing dan dalam jumlah yang banyak (Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India Sushratha menamakan penyakit tersebut penyakit kencing madu (Honey Urine Disease). Akhirnya, Aretaeus pada tahun 200 sebelum masehi adalah orang yang pertama kali memberi nama Diabetes yang artinya “mengalir terus”, dan Mellitus berarti “Manis”
Sejak ditemukan hormon insulin pada tahun 1921 oleh Banting dan Best di Kanada, maka angka kematian dan keguguran ibu-ibu Diabetes Mellitus yang hamil semakin berkurang. Pada tahun 1956 Franke dan Fruchs mencoba tablet OAD (Obat Anti Diabetes) pada manusia, yang akhirnya temuan OAD ini berkembang pesat dengan berbagai jenis dan indikasi penggunaanya.
Menurut saraswati syilvia (2009), diabetes mellitus adalah penyakit/gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Ini dapat disebabkan oleh defisiensi produksi insulin atau disebabkan oleh kurang responsifnya selsel tubuh terhadap insulin.
Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan, gejalanya sangat bervariasi. Diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, pembuluh darah kaki, syaraf, dan lain-lain. Penderita diabetes melitus dapat mengalami beberapa komplikasi bersama-sama atau terdapat satu masalah yang mendominasi, yang meliputi kelainan vaskuler, retinopati, nefropati diabetik, neuropati diabetik dan ulkus kaki diabetik.
Menurut beberapa ahli kira-kira 4 % dari penduduk dunia menderita diabetes dan 50 % dari penderita ini memerlukan perawatan bedah. Penanggulangan gangren diabetik atau sering disebut kaki diabetes merupakan bagian penting dalam suatu klinik diabetes. Sampai sekarang kelainan vaskuler yang didapat sebagai komplikasi dari penyakit diabetes masih tetap merupakan suatu tantangan. Gangren diabetik bisa membahayakan dan peluang untuk menjalani amputasi yang besar maka pasien diabetes melitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang lebih intensif.
B.            Tujuan Makalah
Dari latar belakang di atas maka perlu adanya pengetahuan tentang penyakit Diabetes Mellitus tersebut untuk mengurangi jumlah penderitanya. Sehingga, tujuan makalah ini memberikan informasi bagaimana penyakit ini muncul/bekerja,  gejala-gejala yang timbul pada penderita, sehingga rekan medis dapat mendiagnosis dengan tepat.
C.           Rumusan Masalah
1.     Menjelaskan Definisi penyakit, Etiologi, Patofisiologi, Tanda dan gejala penyakit Diabetes Mellitus.
2.     Menjelaskan Komplikasi pada Diabetes Mellitus.
3.     Menjelaskan pengkajian focus, pemeriksaan penunjang pada Diabetes Mellitus.
4.     Menjelaskan Penalaksanaan medis, Diagnosa, dan Rencana Keperawatan pada Penyakit Diabetes Mellitus.






  II.          PEMBAHASAAN
A.           Definisi Penyakit Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang muncul karena pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin (Pratiwi, dkk, 2006: 171). Insulin adalah hormon pankreas yang dihasilkan oleh sel-sel beta dalam pulau-pulau Langerhans (Hinchliff, 1999: 234). Hormon insulin mampu mengubah glukosa menjadi glikogen, sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, insulin juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi.
Menurut WHO, diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hiperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol(http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-diabetes-mellitus/, diakses Sabtu 22 Oktober 2011).
     Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis,maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial,aterosklerotik dan penyakit vaskuler mikroangiopati, dan neuropati. Manifestasi klinis hiperglikemia biasanya sudah bertahun-tahun mendahului timbulnya kelainan klinis dari penyakit vaskularnya. Pasien dengan kelainan toleransi glukosa ringan (gangguan glukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa) dapat tetap beresiko mengalami komplikasi metabolicdiabetes.                                                                                                                                                                         
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang tandai dengan adanya kenaikan kadar glukosa dalam darah karena ketidakseimbangan antara suplai insulin dengan kebutuhan tubuh.

B.            Klasifikasi DM
WHO mengklasifikasikan DM berdasarkan perawatan dan simtoma, yaitu:
a.     Diabetes Mellitus tipe I (Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
IDDM adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans di pancreas. IDDM ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa.
Kerusakan sel-sel langerhans yang menyebabkan defisiensi insulin tersebut berhubungan dengan tipe HLA (Human Leucocyte Antigen) spesifik, predisposisi pada insulitis fenomena autoimun (cenderung ketosis dan dapat terjadi pada semua usia muda) (Riyadi dan Sukarmin, 2008: 70).
Sampai sekarang, IDDM ini belum dapat dicegah dan disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olahraga. Kebanyakan penderita diabetes ini memiliki kesehatan dan berat badan yang baik atau normal saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensivitas dan respon tubuh terhadap insulin umumnya normal, terutama pada tahap awal. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta diabetes tipe 1 ini adalah kesalahan reaksi autoimunitas
yang menghancurkan sel beta pada pancreas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus, diakses Kamis 27 Oktober 2011).
b.    Diabetes Mellitus tipe II (Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar