STRESSOR DAN MEKANISME KOPING PADA LANJUT USIA

STRESSOR DAN MEKANISME KOPING PADA LANJUT USIA

Rabu, 23 November 2011

menopouse


A.    Pendahuluan
1.                  Latar Belakang
Menopause adalah kondisi dimana seorang wanita tidak bisa mengalami menstruasi lagi karena hilangnya aktivitas folikel ovarium. Mengalami menopause adalah suatu karunia, keadaan ini merupakan  proses penuaan yang sangat alamiah dan normal pada setiap wanita. Menopouse bukanlah masalah medis dan bukan suatu penyakit ataupun kelainan. Menopouse terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir tetapi kepastiannys baru diperoleh jika seoramg wanita sudah tidak mengalami siklus haidnya secara minimal 12 bulan. Hal ini disebabkan karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga aktifitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah hormon estrogen yang sangat penting untuk mempertahankan faal tubuh (Proverawati, 2010:2).

flu burung


  1. PENDAHULUAN
            Penyakit flu burung dikenal pada 1997 di Hongkong, mulai menyebar dan menular secara global atau secara luas melalui peternakan. Penyebaran tersebut berawal dari unggas-unggas kemudian menyebar atau menular ke manusia secara cepat melalui kotoran, udara dan sebagainya. Virus flu burung bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penyakit tersebut harus diwaspadai (Cucunawangsih, 2006:1--2).
            Flu burung telah menjadi ancaman yang berbahaya, di Indonesia pada Juni 2007 angka kematian sebasar delapan puluh persen. Telah tercatat adanya seratus orang terkena flu burung dan delapan puluh di antaranya meninggal dunia (Saputra, 2008:9).  

kanker serviks



A.      Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks adalah bagian ujung bawah rahim dan sering kali di sebut serviks uteri. Bagian atas rahim adalah tempat berkembangnya rahim. Serviks menghubungkan badan rahim dengan vagina ( jalan rahim ). Bagian yang dekat dengan vagina disebut eksoserviks atau ekstoserviks. Tempat bertemunya dua struktur tadi disebut zona transformasi. Sebagian besar kanker serviks bermula dari zona transformasi.
B.     Perubahan dan gejala terjadinya kanker serviks
Gejala kanker leher rahim merupakan kanker nomor dua yang paling sering terjadi  pada wanita di seluruh dunia. Penyebab kanker serviks umumnya terkait dengan virus menular seksual yang disebut Human Papiloma Virus atau ‘HPV’. Sebagian besar infeksi HPV tidak akan mengarah ke gejala awal kanker serviks dan kanker. Namun, infeksi dengan jenis virus ini dapat menyebabkan perubahan abnormal pada sel-sel dari leher rahim dan kedepannya bisa menjadi penyebab kanker serviks atau rahim . Perubahan tertentu yang disebut “lesi yang membahayakan” dapat berlanjut ke gejala awal kanker serviks dan kanker serviks jika tidak dirawat.

Jumat, 18 November 2011

STRESSOR DAN MEKANISME KOPING PADA LANJUT USIA


A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
 Stres adalah istilah populer yang sering digunakan dalam perbincangan sehari-hari. Penggunaanya tidak terbatas pada gplongan tertentu. Konsep stres pertama kali diperkenalkan oleh Hans Selye, seorang ahli fisiologi Kanada pada tahun 1936, melalui penelitianya yang menganalisis hubungan rangsang lingkungan dan kesehatan dengan melacak reaksi-reaksi hormonal berantai yang rumit sebagai akibat adanya tekanan emosi yang berlebihan pada seseorang. Tekanan emosional yang berkelanjutan dapat menyebabkan kematian (Subowo, 1993:80).
 Pertambahan jumlah lansia di Indonesia, dalam kurun waktu tahun 1990-2005, tergolong tercepat di dunia. Jumlah sekarang 16 juta dan akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37 % penduduk dan merupakan peringkat ke 4 dunia, dibawah Cina, India dan Amerika Serikat. Sedangkan umur harapan hidup berdasarkan sensus BPS 1998 adalah 63 tahun untuk pria dan 67 tahun untuk perempuan. Usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata adalah 59,7 tahun dan menempati urutan ke 103 dunia, nomor satunya adalah Jepang dengan usia harapan hidup rata-rata 74,5 tahu (Hurlock, 1980:44).

DIABETES MELLITUS





I.               PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal penyakit yang ditandai dengan sering kencing dan dalam jumlah yang banyak (Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India Sushratha menamakan penyakit tersebut penyakit kencing madu (Honey Urine Disease). Akhirnya, Aretaeus pada tahun 200 sebelum masehi adalah orang yang pertama kali memberi nama Diabetes yang artinya “mengalir terus”, dan Mellitus berarti “Manis”
Sejak ditemukan hormon insulin pada tahun 1921 oleh Banting dan Best di Kanada, maka angka kematian dan keguguran ibu-ibu Diabetes Mellitus yang hamil semakin berkurang. Pada tahun 1956 Franke dan Fruchs mencoba tablet OAD (Obat Anti Diabetes) pada manusia, yang akhirnya temuan OAD ini berkembang pesat dengan berbagai jenis dan indikasi penggunaanya.